SUHU, KELEMBABAN DAN PENGGUNAAN KELAMBU BERKAITAN DENGAN TINGGINYA KEJADIAN MALARIA DI DESA DURIAN LUNCUK



Irwandi Rachman(1*), Putri Sahara Harahap(2), Anggi Alanuari(3), Suhermanto Suhermanto(4)

(1) Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Harapan Ibu Jambi
(2) Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Harapan Ibu Jambi
(3) Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Harapan Ibu Jambi
(4) Politeknik Kesehatan Jambi
(*) Corresponding Author

Abstract


Desa Durian Luncuk merupakan daerah endemis malaria di Kabupaten Batang Hari, jambi dengan Annual Parasite Incidence (API) 11,16 pada tahun 2014. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan suhu, kelembaban dan penggunaan kelambu dengan kejadian malaria di Desa Durian Luncuk, Jambi Tahun 2015. Penelitian ini merupakan penelitian observasioanl analitik dengan desain case control. Populasi dalam penelitian ini adalah penduduk yang berada di Desa Durian Luncuk denga n Sampel sebanyak 92 responden yang terdiri dari 46 penderita positif malaria dan 46 responden yang bukan penderita malaria analisis data yang digunakan yaitu univariat dan bivariat menggunakan uji chi-square dengan derajat kepercayaan 95% dan untuk melihat besarnya risiko menggunakan nilai OR (Odds Ratio). Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar rumah memiliki suhu yang sesuai untuk kehidupan nyamuk yaitu 48 (52,2%) responden, kelembaban rumah yang sesuai untuk aktifitas nyamuk yaitu 54 (58,7%), serta responden yang tidak menggunakan kelambu yaitu 60 (65,2%) responden. Berdasarkan uji statistik terdapat hubungan antara suhu dengan p-value=0,022; OR=2,917 (CI 95%, 1,249-6,809), kelembaban dengan p-value=0,006; OR=3,683 (CI 95%, 1,529-8,873) dan penggunaan kelambu dengan p-value=0,016; OR=3,300 (CI 95%, 1,330-8,187) dengan kejadian malaria di Desa Durian Luncuk. Berdasarkan hasil penelitian masyarakat dapat berpartisipasi dalam menurunkan kejadian malaria di Desa Durian Luncuk dengan cara meningkatkan kesadaran masyarakat bahwa pentingnya menggunakan kelambu pada saat tidur.

 

Durian Luncuk Village is malaria endemic area in Batang Hari Jambi province  with Annual Parasite Incidence (API) 11,16 in 2014. The aimed of this study to determine of the relationship between temperature, humidity and the use of nets with the incidence of malaria in the Durian Luncuk Village, Jambi in 2015. This research was observational analytic using case control study. The population of this study was resident in the Durian Luncuk Village. The sample in this study were 92 respondents consisting of 46 patients with a positive malaria as cases and 46 respondents were not malaria as control group. Data were analyzed by univariate  an bivariate analysis using chi-square test with confidence interval 95% and to identified risk factor between the variable we using OR (Odds Ratio). The results showed most of the houses of the respondents have a temperature suitable for life of the mosquitos that 48 (52,2%) of respondents, humidity suitable home for mosquito activity 54 (58,7%), and respondents who did not use mosquito nets is 60 (65,2%) of respondents. Based on bivariate analysis showed there is relationship between temperature with p-value=0,022; OR=2,917 (95% CI, 1,249 to 6,809), humidity with p-value=0,006; OR=3,683 (95% CI, 1,529 to 8,873) and the use of nets with p-value=0,016; OR =3,300 (95% CI, 1,330 to 8.,87) with the incidence of malaria in the Durian Luncuk Village.  According to the research we suggest the community can participate in reducing the incidence of malaria in the Durian Luncuk Village by increasing public awareness of the importance of using mosquito nets while sleeping


Keywords


Malaria; Temperature; Humidity; The Use Of Mosquito Nets

Full Text:

PDF INDONESIA

References


Departemen Kesehatan RI, Ditjen PP&PL. (2008). Pedoman Penatalaksanaan Kasus Malaria Di Indonesia. Jakarta; Depkes RI. Dinas Kesehatan Kabupaten Batang Hari. (2014). Laporan Tahunan Seksi P2M Pemberantasan Penyakit Menular Tahun 2014. Jambi. Dinas Kesehatan Kabupaten Batang Hari. (2014). Profil Pukesmas Durian Luncuk Tahun 2014. Jambi. Dinas Kesehatan Provinsi Jambi. (2014). Laporan Tahunan Bidang P2PL Kasus Malaria Tahun 2014. Jambi. Friaraiyanti. (2006). Pengaruh Lingkungan Dan Perilaku Masyarakat Terhadap Kejadian Malaria Di Kabupaten Barito Selatan Provinsi Kalimantan Tengah. Jurnal Kesehatan Lingkungan. 2(2):121-128. Hadi, H. (2001). Perilaku Manusia dan Lingkungan Sebagai Faktor Risiko Kejadian Malaria di Propinsi Jawa Tengah. Berita Kedokteran Masyarakat. 3(17): 157-169. Harijanto. (2010). Malaria Epidemologi, Patogenesis, Manifestasi Klinis, Dan Penanganan. Jakarta: EGC. Kasjono, H. S. (2011). Penyehatan Pemukiman. Yogyakarta: Gosyen Publishing. Kazwaini, M, & Willa, RW. (2014). Korelasi Kepadatan Anopheles spp. Dengan curah hujan serta Status Vektor Malaria pada Berbagai Tipe Geografi di Kabupaten Sumba Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Buletin Penelitian Kesehatan. 43(2):77-88. Kementerian Kesehatan RI, Ditjen PP&PL. (2013). Pedoman Tata Laksana Malaria. Jakarta; Kemenkes RI Lippsmeier, G. (1994). Bangunan tropis. Edisi-2. Penerbit Erlangga. Jakarta; 1994. Loevhinsohn M. E. (1994). Climatic warming and increased malaria incidence in Rwanda. Lancet. 343(8899):714-718. Munif & Imron. (2010). Panduan Pengamatan Vektor Malaria. Jakarta: Sagung Seto. Mutuku, F. M., King, C. H., Mungai, P., Mbogo, C., Mwangangi, J., Muchiri, E. M., Kitron, U. (2011). Impact of insecticide-treated bed nets on malaria transmission indices on the south coast of Kenya. Malaria Journal, 10(1), 356. https://doi.org/10.1186/1475-2875-10-356 Nasir, M. (2013). Hubungan Penggunaan Kelambu Dengan Kejadian Penyakit Malaria Di Kabupaten Halmahera Timur Tahun. Jurnal Masyarakat Epidemiologi Indonesia. 1(3):169-174. Santjaka A. (2013). Malaria Pendekatan Model Kausalitas. Yogyakarta: Nuha Medika Soedarto. (2009). Pengobatan Penyakit Parasit. Jakarta: Sagung Seto. Sorontou, Y. (2014). Ilmu Malaria Klinik. Jakarta: EGC. Wardrop, N. A., Barnett, A. G., Atkinson, J.-A., & Clements, A. C. A. (2013). Plasmodium vivax malaria incidence over time and its association with temperature and rainfall in four counties of Yunnan Province, China. Malaria Journal, 12(1), 452. https://doi.org/10.1186/1475-2875-12-452 Yudhastuti, R. (2008). Gambaran Faktor Lingkungan Daerah Endemis Malaria Di Daerah Berbatasan (Kabupaten Tulungagung dengan Kabupaten Trenggelek). Jurnal Kesehatan Lingkungan. 4(2):9-10. Zacarias, O. P., Majlender, P. (2011). Comparison of infant malaria incidence indistricts of Maputo province, Mozambique. Malaria Journal. 10:93




Copyright (c) 2017 Irwandi Rachman, Putri Sahara Harahap, Anggi Alanuari, Suhermanto Suhermanto

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

Published by Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah X

Khatib Sulaiman Street Padang
West Sumatera
Phone: +62751705637
Fax: +62751705637
Email: jurnal.lldikti10@ristekdikti.go.id

E-ISSN : 2477-6521
Â