Perbedaan Penurunan Glukosa Darah Pasien Diabetes Mellitus Yang Diedukasi dan Tidak Diedukasi



Lili Musnelina(1*), Refdanita Refdanita(2), Eka Julya Elitasari(3), Teodhora Teodhora(4)

(1) Institut Sains dan Teknologi Nasional, Jakarta
(2) Institut Sains dan Teknologi Nasional, Jakarta
(3) Institut Sains dan Teknologi Nasional, Jakarta
(4) Institut Sains dan Teknologi Nasional, Jakarta
(*) Corresponding Author

Abstract


Diabetes Mellitus type 2(DMT2) is a disease that results from a chronic metabolic disorder with multi ethology characterized by high levels of blood glucose accompanied by carbohydrate, lipid and protein metabolic disorders. The purpose of this study is to find out the difference between drop in blood glucose  in outpatient DMT2 who education and  not education in RSUP Fatmawati, South Jakarta period January-May 2017 .The research was done retrospectively non experimental by looking at the medical record of  76 patients DMT2 who were education and not education. The data analysis of used a Mann Whitney statistic to saw how drop in blood glucose in DMT2. The results showed the characteristics of type 2 Diabetes Mellitus patients, namely age> 55 years 84.21%, the most gender was 63.18% female, most low-educated 78.95%, long patients suffering from T2DM more than 10 years 52.63%. Studies have shown a decrease in GDP between DMT2 patients who education as defined at 33,11 mg/dl, while DMT2 not education have increased GDP by 0.13 mg/dl. There has been a drop in the GDPP in both DMT2 groups by 39.54 mg/dl and 6.11mg/dl. The conclusion of this study is that there is no significant difference between the reduction of blood glucose in patients DMT2 who were education and not education.

Diabetes Melitus tipe 2 (DMT2) adalah suatu penyakit yang diakibatkan gangguan metabolisme kronis dengan multi etiologi ditandai dengan tingginya kadar glukosa darah yang disertai adanya gangguan metabolisme karbohidrat, lipid dan protein akibat insufisiensi fungsi insulin. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran perbedaan penurunan glukosa darah pada penderita DMT2 pada pasien  rawat jalan yang diedukasi dan tidak edukasi di RSUP Fatmawati, Jakarta Selatan periode Januari-Mei 2017. Penelitian dilakukan secara retrospektif dengan melihat rekam medik 76 penderita DMT2 yang diedukasi dan tidak edukasi. Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat. Analisis bivariat dengan  uji statistik Mann Whitney untuk melihat perbedaan penurunan glukosa darah antara penderita DMT2 yang diedukasi dan tidak edukasi. Hasil penelitian menunjukkan karakteristik pasien Diabetes Melitus tipe 2 yaitu usia >55 tahun 84.21 %, jenis kelamin terbanyak perempuan 63.18%, berpendidikan rendah terbanyak 78.95%, lama pasien menderita DMT2 lebih dari 10 tahun 52.63%. Penurunan GDP pada kelompok pasien DMT2 yang diedukasi 31.11 mg/dl, sedangkan kenaikan GDP pada kelompok DMT2 yang tidak diedukasi 0.13 mg/dl. Terjadi Penurunan GDPP pada kedua kelompok DMT2 baik yang diedukasi dan tidak diedukasi 39.54 mg/dl dan 6.11 mg/dl. Kesimpulan dari penelitian ini bahwa ada perbedaan bermakna antara penurunan glukosa darah pasien yang diedukasi dan tidak edukasi.


Keywords


Blood Glucose; Diabetes Mellitus type 2; Education

Full Text:

PDF INDONESIA

References


ADA. (2010). Definition and Desctription of Diabetes Other Categories of Glucose. 33. DOI: https://doi.org/10.2337/dc10-S062

Basuki, E. (2007). Teknik penyuluhan diabetes melitus, dalam S. Soegondo. P. Soewondo., & I. Subekti. (Eds). Penatalaksanaan diabetes.

Chaidir, R., Wahyuni, A. S., & Furkhani, D. W. (2017). Hubungan self care dengan kualitas hidup pasien diabetes melitus. Jurnal Endurance, 2(2), 132-144. DOI: 10.22216/jen.v2i2.1357

Fatmawati, A. (2010). Faktor Risiko Kejadian Diabetes Melitus Tipe 2 Pasien Rawat Jalan (Studi Kasus di Rumah Sakit Umum Daerah Sunan Kalijaga Demak) (Doctoral dissertation, Universitas Negeri Semarang).

Hestiana, D. W. (2017). Faktor-faktor yang berhubungan dengan kepatuhan dalam pengelolaan diet pada pasien rawat jalan diabetes mellitus tipe 2 di Kota Semarang. JHE (Journal of Health Education), 2(2), 137-145. DOI: https://doi.org/10.15294/jhe.v2i2.14448

IDF. (2012). Global Guideline for Type 2 Diabetes.

Indonesia, P. E. (2015). Pengelolaan dan pencegahan diabetes melitus tipe 2 di Indonesia. Pb. Perkeni.

Juwita, L., & Febrina, W. (2018). Model pengendalian kadar gula darah penderita diabetes mellitus. Jurnal Endurance, 3(1), 102-111. DOI: 10.22216/jen.v3i1.2768

Lathifah, N. L. (2017). The Relationship Between Duration Disease and Glucose Blood Related to Subjective Compliance in Diabetes Mellitus. Jurnal Berkala Epidemiologi, 5(2), 218-230. DOI : http://dx.doi.org/10.20473/jbe.V5I22017.218-230

Luthfa, I., & Fadhilah, N. (2019). Self Management Menentukan Kualitas Hidup Pasien Diabetes Mellitus. Jurnal Endurance, 4(2), 402-410. DOI: http://doi.org/10.22216/jen.v4i2.4026

Mulyani, N. S. (2016). Hubungan self management pasien diabetes mellitus tipe 2 dengan kadar gula darah di Rumah Sakit Kota Banda Aceh. SEL, 3(2), 56–63Palaian S, Prabhu M, Shankar PR (2006). Patient counseling by pharmacist-a focus on chronic illness. Pak J Pharm Sci, 19(1), 65-72.

Perdana, A. A., Ichsan, B., & Rosyidah, D. U. (2013). Hubungan tingkat pengetahuan tentang penyakit DM dengan pengendalian kadar glukosa darah pada pasien DM Tipe II di RSU PKU Muhammadiyah Surakarta. Biomedika, 5(2). DOI: https://doi.org/10.23917/biomedika.v5i2.265

Putri, M. D. M.., Wahjudi, P., & Prasetyowati, I. (2018). Gambaran Kondisi Ibu Hamil dengan Diabetes Mellitus di RSD dr . Soebandi Jember Tahun 2013-2017 Jurnal Pustaka Kesehatan, 6(1), 46–52

Nur, A., Wilya, V., & Ramadhan, R. (2016). Kebiasaan aktivitas fisik pasien diabetes mellitus terhadap kadar gula darah di rumah sakit umum dr. fauziah bireuen. Sel Jurnal Penelitian Kesehatan, 3(2), 41-48.

Riskesdas. (2013). RISET KESEHATAN DASAR.

Soegondo, S., Setiyohadi, B., Alwi, I., Simadibrata, M., & Setiati, S. (2007). Buku ajar ilmu penyakit dalam.

Suppapitiporn, S., Chindavijak, B., & Onsanit, S. (2005). Effect of diabetes drug counseling by pharmacist, diabetic disease booklet and special medication containers on glycemic control of type 2 diabetes mellitus: a randomized controlled trial. Journal of the Medical Association of Thailand= Chotmaihet thangphaet, 88, S134.

Tan, K. C., Chan, G. C., Eric, H., Maria, A. I., Norliza, M. J., Oun, B. H., & Liew, S. M. (2015). Depression, anxiety and stress among patients with diabetes in primary care: A cross-sectional study. Malaysian family physician: the official journal of the Academy of Family Physicians of Malaysia, 10(2), 9.

Trisnawati, S. K., & Setyorogo, S. (2013). Faktor risiko Kejadian diabetes melitus tipe II di puskesmas kecamatan cengkareng Jakarta Barat Tahun 2012. Jurnal Ilmiah Kesehatan, 5(1), 6-11.

Yanti, S., Putri, V. D., & Fitriani, I. M. (2018). MILD Terhadap Perilaku Pasien Diabetes Mellitus Di Kelurahan Maharani Rumbai Bukit Pekanbaru. Jurnal Endurance, 3(3), 490-499. DOI: http://doi.org/10.22216/jen.v3i3.3098




Copyright (c) 2020 Lili Musnelina, Refdanita, Eka Julya Elitasari, Teodhora

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

Published by Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah X

Khatib Sulaiman Street Padang
West Sumatera
Phone: +62751705637
Fax: +62751705637
Email: jurnal.lldikti10@ristekdikti.go.id

E-ISSN : 2477-6521
Â