AKTIVITAS FISIK, MAGNESIUM, STATUS GIZI, DAN RIWAYAT ALERGI SEBAGAI FAKTOR DETERMINAN DISMENORE



Resmiati Resmiati(1*)

(1) Universitas Andalas
(*) Corresponding Author

Abstract


Dysmenorrhea is a most common problem of women in reproductive age during menstruation period. Female college students are vulnerable of dysmenorrhea because the highest prevalence of dysmenorrhea found at  age range of 20-24 years. Dysmenorrhea could influenced  students academic performance and daily activities. The purpose of this study is to investigate factors associated with dysmenorrhea. This study implemented cross-sectional design using systematic random sampling, and analyzed using multivariate methods in term of multiple logistic regression. Data were collected from 148 students at age range of 17-25 years in Faculty of Medicine University of Andalas.  Results showed that physical activities, body mass  index, magnesium intake, and allergic history were associated with dysmenorrhea significantly (p<0.05). Physical activities is a dominant factor of dysmenorrhea after controlled by intake of omega 3, vitamin B6, vitamin E, Zn, Cu; stress; maternal dysmenorrhea; menstrual cycle, duration, and flow. Female college students who not doing exercises or less physical activities have high potential risk of dysmenorrhea, 8.8 times higher than who doing moderate or high exercises  (p<0.01).  Physical activities especially exercises and balance nutrients intake are the alternative recommended to prevent dysmenorrhea.

 

Dismenore adalah  nyeri di daerah  rahim atau bagian bawah abdomen beberapa jam sebelum menstruasi atau saat menstruasi sampai hari ke 2 atau ke 3. Dismenore merupakan gejala utama yang dikeluhkan wanita usia subur ketika mengalami menstruasi. Mahasiswi merupakan kelompok yang rentan menderita dismenore karena prevalensi tertinggi kejadian dismenore ditemukan pada usia 20-24 tahun. Dismenore akan berdampak pada performa akademik dan rutinitas harian mahasiswi. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat determinan faktor dismenore dan faktor dominan yang mempengaruhinya. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional dengan jumlah sampel 148 orang dengan metode sistematik random sampling pada mahasisiwi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas usia 17-25 tahun. Data dianalisis menggunakan metode analisis multivariat regresi logistik ganda. Dari hasil analisis terlihat adanya hubungan  signifikan  antara aktivitas fisik, satatus gizi, asupan zat gizi mikro (magnesium), dan riwayat alergi dengan dismenore  (p<0,05). Aktivitas fisik merupakan faktor dominan yang mempengaruhi dismenore setelah dikontrol oleh asupan omega 3, vitamin E, Zn, Cu; stress; riwayat dismenore ibu, siklus menstruasi, lama dan laju menstruasi. Mahasiswi yang beraktivitas fisik rendah berisiko mengalami dismenore 8,8 kali lebih tinggi dibanding yang beraktivitas fisik sedang atau tinggi (p<0.01). Aktifitas fisik terutama olahraga dan pola makan seimbang merupakan alternatif yang direkomendasikan untuk mencegah kejadian dismenore.


Keywords


allergic history; dysmenorrhea; micronutrients; nutritional status; physical activities

Full Text:

PDF


Copyright (c) 2020 Resmiati Resmiati

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

Published by Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah X

Khatib Sulaiman Street Padang
West Sumatera
Phone: +62751705637
Fax: +62751705637
Email: jurnal.lldikti10@ristekdikti.go.id

E-ISSN : 2477-6521
Â