Faktor Risiko Kematian Neonatal di Kabupaten Kepulauan Mentawai



Imelda Ferawati Bangun(1), Abdiana Abdiana(2*), Edison Edison(3)

(1) Post Graduate Student of Public Health, Medicl Faculty. Andalas University
(2) Departement of Public Health. Medical Faculty. Andalas University
(3) Departement of Public Health. Medical Faculty. Andalas University
(*) Corresponding Author

Abstract


Neonatal death rate for the most horrific death of an infant born alive in terms of age 0 until 28 the day. Indonesia th stage 77 the infant mortality in the world , with the death neonatal 14 per 1000 live births, while the purpose of sdgs is decreased the value of the death of neonatal until 12 per 1000 live births in years 2030. West sumatra rank the fifteenth neonatal mortality and kepulauan mentawai ranked ten. Mentawai island regency ranked ten in west. The purpose of this research is knew risk factors cause of the accident death neonatal in the island mentawai. This research use design case control .Sample case was mother with death neonatal in seribu island mentawai 2017 which consisted of 19 people .Sample control is mother with live births diwilayah island regency mentawai 2017 which consisted of 38 people .The research was done in analysis univariat and bivariat by test statistics chi-square .The results of the studies there are a significant relation exists the distance pregnancy ( p = 0,022 ), antenatal care ( p = 0,011 ), asphyxia ( p = 0,003 ), of his body weight of low birth ( p = 0,000 ) with the death of the neonatal . There was no correlation significant ( for p = 0,624 ), education ( 0,222 ), of parity ( 0,073 ), living to health facilities ( p = 0,255 ), culture ( p = 0,153 ). There was no correlation between the ages of significant, education, parity, living to health facilities, culture. There is a significant relation exists between the pregnancy, antenatal care, asphyxia, low birth weight.


Angka kematian neonatal adalah kematian bayi lahir hidup dalam  usia 0 sampai  28 hari. Indonesia menduduki peringkat ke 77 Angka Kematian bayi di dunia, dengan angka kematian neonatal 14 per 1000 Kelahiran Hidup, sedangkan tujuan SDGs adalah menurunkan angka kematian neonatal hingga 12 per 1000 Kelahiran Hidup pada tahun 2030. Sumatera Barat peringkat kelima belas angka kematian neonatal dan Kabupaten Kepulauan Mentawai menduduki peringkat sepuluh. Tujuan penelitian ini adalah diketahuinya faktor risiko penyebab kejadian kematian Neonatal di Wilayah Kabupaten Kepulauan Mentawai. Penelitian ini mengunakan desain case control. Sampel kasus adalah ibu dengan kematian neonatal di wilayah Kabupaten Kepulauan Mentawai tahun 2017 yang berjumlah 19 orang. Sampel kontrol adalah ibu dengan kelahiran hidup diwilayah kabupaten kepulauan Mentawai tahun 2017 yang berjumlah 38 orang. Analisis penelitian dilakukan secara univariat dan bivariat dengan uji statistik chi-square. Hasil penelitian terdapat hubungan yang signifikan jarak kehamilan (p=0,022), antenatal care (p=0,011), asfiksia (p=0,003), BBLR (p=0,000) dengan kematian neonatal.  Tidak terdapat hubungan yang signifikan umur (p=0,624), pendidikan (0,222), paritas (0,073), jarak rumah ke fasilitas kesehatan (p=0,255), budaya (p=0,153). Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara umur, pendidikan, paritas, jarak rumah ke fasilitas kesehatan, budaya. Terdapat hubungan yang signifikan antara jarak kehamilan, antenatal care, asfiksia, berat badan lahir rendah.


Keywords


Antenatal care; asphyxia; low birth weight; risk factors; neonatal mortality

Full Text:

PDF

References


Apriningrum, N. (2015). No Title, 16–30.

Astuti, W., D. Sholikhah, H., H. & Angkasawati, T., J. (2008). Estimasi Risiko Penyebab Kematian Neonatal di Indonesia Tahun 2007. Buletin Penelitian Sistem Kesehatan, 13, 297–308.

Bobak, L. (2005). Keperawatan Maternitas (4th ed.).

Cuningham, G., F, Gant, N., F, Leveno, K.J, Gilstrap, L., C, Hauth, J., C, dan Wenstrom, K., D. (2006). Obstetri.

Hanim, D, Santoso, A. (2013). Komunikasi, Informasi, Edukasi (KIE), Kesehatan Reproduksi.Tim Revisi Field Lab Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret.

Jehan, I., Harris, H., S. (2009). Neonatal mortality, risk factors and causes: A prospective population-based cohort study in urban Pakistan. Bulletin of the World Health Organization, 87(2), 130–138. https://doi.org/https://doi.org/10.2471/BLT.08.050963

Kemenkes. (2015). Kesehatan dalam Kerangka Sustainable Development Goals (SDGs). Rakorpop Kementerian Kesehatan RI, 97(24).

Latifah., N. (2012), Hubungan Frekuensi Kunjungan ANC Selama Kehamilan dengan Kejadian Kematian Neonatal (Analisis Data SDKI 2007), FKM Universitas Indonesia

Manuaba, I., A. C, Manuaba, I. B. . (2012). Ilmu Penyakit Kandungan Dan KB (2nd ed.). Jakarta: EGC.

Meadoe, R., S, N. (2005). Lecture Notes Pediatrika. Jakarta: Erlangga Medical Series. Jakarta.

Noviani. (2011). Hubungan berat bayi lahir rendah (BBLR) dengan kejadian kematian neonatal dini di Indonesia (Analisis Data Riskesdas 2010). FKM UI

Sastroasmoro, S, Ismael, S. (2006). Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinis (kedua). Jakarta: Sagung Seto.

Zulkifli, A., M. Furqaan Naiem., Nurul Ulmy Mahmud. (2012). Faktor resiko kematian Neonatal dini di Rumah Sakit Bersalin

Utama, N., T. (2014). Masalah Kesehatan Reproduksi Wanita. Nuha Medika.




Copyright (c) 2019 Imelda Ferawati Bangun, Abdiana Abdiana, Edison Edison

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

Published by Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah X

Khatib Sulaiman Street Padang
West Sumatera
Phone: +62751705637
Fax: +62751705637
Email: jurnal.lldikti10@ristekdikti.go.id

E-ISSN : 2477-6521
Â