FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERNIKAHAN USIA DINI TERHADAP REMAJA PUTRI



Nazli Halawani Pohan(1*)

(1) Akademi Kebidanan Umi Bagan Batu
(*) Corresponding Author

Abstract


The early-age marriage is a marriage which done under reproductive age, <20 years old. Riskesdas (2013) stated that among the women at 10 – 54 years old, 2,6 % got marriedbefore 15 years old and 23,9 % at 15-19 years old. Based on the data from Religious Affairs Office (Kantor Urusan Agama) in Kecamatan Na IX-X, there were 83 teenage girls got married at <20 years old in 2015. The purpose of this study is to identify the factors which have correlation with early-age marriage on teenage girls in Kecamatan Na IX-X Kabupaten Labuhan Batu Utara in 2016. This is an analytic study with Case Control design. The results for every variables are; knowledge (p=0,0005), education (p=0,0005), jobs (p=0,0005), economic status (p=0,003), parents’ role (p=0,270), culture (p=0,001), promiscuity (p=0,001) and mass media (p=0,045), and the multivariate analysis showed that knowledge has p=0,001; OR= 5,082 (95% CI; 1,881-13,732).  It can be concluded that there is no correlation between parents’ role and early-age marriage, and there are some correlations between knowledge, education, jobs, economic status, culture, promiscuity and mass media with early-age marriage, and the dominant factor is knowledge. 


Keywords


Early-age marriage; Teenage girls

Full Text:

PDF INDONESIA

References


Antony. (2016). 35 Persen Remaja di Sumut Menikah Dini. Avaliable on http:/hariansib.co/view/Headlines. Diakses 8 Januari 2016.

BKKBN. (2012). Pernikahan Dini Pada Beberapa Provinsi di Indonesia: Dampak Overpopulation, Akar Masalah dan Peran Kelembagaan di Daerah.

Dwinanda, A. R., Wijayanti, A. C., & Werdani, K. E. (2016). Hubungan antara Pendidikan Ibu dan Pengetahuan Responden dengan Pernikahan Usia Dini. Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas, 10(1), 76–81.

Fahmidul Haque, a. K. M. (2014). Knowledge, Approach and Status of Early Marriage in Bangladesh. Science Journal of Public Health, 2(3), 165.

Harahap, S. Z., Santosa, H., & Mutiara, E. (2015). Pengaruh Faktor Internal Dan Eksternal Terhadap Terjadinya Pernikahan Usia Muda Di Desa Seumadam Kecamatan Kejuruan Muda Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2014. Gizi, Kesehatan Reproduksi Dan Epidemiologi, 1(3), 1–10.

Karjono, M., & Mutiaraningsih. (2011). Penyebab Terjadinya Pernikahan Dini Pada Remaja Di Daerah Pesisir Pantai Kuta Kabupaten Lombok Tengah. Media Bina Ilmiah, 359(1978), 34–37.

Kumalasi, I., & Andhantoro, I. (2012). Kesehatan Reproduksi Untuk Mahasiwa Kebidanan dan Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.

Ma’mun, M. S. (2015). Faktor Pendorong Pernikahan Dini di Kabupaten Banyuwangi. Jember: Universitas Jember.

Maryanti, D., & Septikasari, M. (2009). Buku Ajar Kesehatan Reproduksi Teori dan Praktikum. Yogyakarta: Numed.

Priyanti. (2013). Faktor yang Berhubungan dengan Perkawinan Usia Muda Pada Penduduk Kelompok Umur 12-19 Tahun Di Desa Puji Mulyo Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang, 1–11.

Rafidah, Barkinah, T., & Yuliastuti, E. (2015). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pernikahan Usia Dini Di Kabupaten Banjar Tahun 2014, 6(1).

Riskesdas. (2013). Riset Kesehatan Dasar 2013. Jakarta: Kementrian Kesehatan RI.

Romauli, S., & Vindari, A. . (2012). Kesehatan Reproduksi Buat Mahasiswi Kebidanan. Yogyakarta: Nuha Medika.

Setiyaningrum, E., & Z, A. (2014). Pelayanan Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi. Jakarta: TIM.

Yunita, A. (2009). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Pernikahan Usia Muda pada Remaja Putri di Desa Pagerejo Kabupaten Wonosobo.




Copyright (c) 2017 Nazli Halawani Pohan

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

Published by Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah X

Khatib Sulaiman Street Padang
West Sumatera
Phone: +62751705637
Fax: +62751705637
Email: jurnal.lldikti10@ristekdikti.go.id

E-ISSN : 2477-6521
Â