SELEKSI GENERASI M2 BERUMUR GENJAH HASIL IRADIASI BEBERAPA KULTIVAR PADI LOKAL SUMATERA BARAT



Puteri Rizki Utami(1*)

(1) Sekolah Tinggi Pertanian Haji Agus Salim
(*) Corresponding Author

Abstract


Penelitian berjudul Seleksi Generasi M2 Yang Berumur Genjah Hasil Iradiasi Beberapa Kultivar Lokal Sumatera Barat dengan tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan genotype calon mutan yang berumur  genjah.  Penelitian ini telah dilakukan di Kabupaten Dharmasraya (SUMBAR). Penelitian ini menggunakan kultivar padi lokal, yaitu; Sijunjuang, Kuriak Kusuik. .Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode seleksi silsilah. Kesimpulan akhir bahwa: mutan Calon di M2 generasi iradiasi Sijunjuang kultivar yang terdiri dari: a) 2 genotipe mutan calon yang sangat genjah(104 hss), b) 153 calon genotipe mutan yang genjah (110 hss - 120 hss), c) 18 genotipe mutan calon yang genjah dan memiliki kriteria tinggi untuk ideal, dan d) 2 genotipe potensial mutan yang genjah dan memiliki jumlah ideal anakan, e) memiliki 7 calon genotipe mutan yang memiliki bobot gabah kering panen diatas rata-rata produksi deskripsi kultivar Sijunjuang mutan calon generasi M2 iradisasi hasil Kuriak Kusuik terdiri dari: a) 2 genotipe mutan calon yang sangat genjah (104 hss), b) 76 calon genotipe mutan yang genjah (113 -124 hss), c) 323 kandidat untuk genotipe mutan sedang (126 -140 hss), d) 123 genotipe calon mutan genjah dan memiliki kriteria tinggi untuk ideal

 

The study titled Seleksi  Padi Generasi M2 yang Berumur Genjah Hasil Iradiasi Beberapa Kultivar Lokal Sumatera Barat with the aim of the research is to obtain genotypes that old early maturin mutant candidates.The experiment was conducted in Kabupaten Dharmasraya (SUMBAR). This study used two local rice cultivars, namely; Sijunjuang, KuriakKusuik, in radiation. The method used in this study was the pedigree selection method. In this study, The final conclusion that: Candidate mutants in M2 generation irradiated Sijunjuang cultivars consisting of: a) 2 genotypes of candidate mutants that are very early maturing (104 hss), b) 153 candidates mutant genotypes that are early maturing (110 hss - 120 hss), c) 18 genotypes of candidate mutants that are early maturing and has high criteria for an ideal, and d) 2 genotype potential mutant that is early maturing and has the ideal total number of tillers, e) has 7 candidates for the mutant genotype which has a weight of dry grain harvest above average production average description of cultivars Sijunjuang candidate mutants in M2 generation iradisasi Kuriak Kusuik resulted consist of: a) 2 genotypes of candidate mutants that are very early maturing (104 hss), b) 76 prospective mutant genotypes that are early maturing (113 -124 hss), c) 325 candidates for the mutant genotypes that are currently (126 – 140 hss), d) 123 genotype of mutant candidates that were very early maturing and has high criteria for an ideal.


Keywords


Paddy; local Variety; Genjah

Full Text:

PDF

References


Balitbang Deptan. 2002. Pedoman pembentukan komisi daerah dan pengelolaan plasma nutfah. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Deptan.

Balai Besar Penelitian Tanaman Padi. 2009. 5 Klasifikasi Umur panenPadi http://www.google.co.id/#h=id&biw=1280&bih+578&q=5+klasifikasi+umur+padi+menurut+balai+besar+penelitian+padi&aq=f&aqli=f&aql=&oq=&fp=947d48c16e6319d. Di akses tanggal 19 April 2011

Badan Pusat Statistik. 2009. Produksi padi, jagung dan kedelai (angka tetap tahun 2008 dan angka ramalan 2009). Berita Resmi Statistik.

Crowder, L.V. 1990. Genetika Tumbuhan. Gajah Mada University Press. Diterjemahkan oleh Kusdiarti L.

Gardner, F. P., R. B. Pearce, dan R. L. Mitchell. 1991. Fisiologi Tanaman Budidaya. Terjemahan oleh Herawati Susilo, dari Physiology of Crop Plants.Penerbit Universitas Indonesia. Jakarta. 428 hal.

Hartana, A. 1992. Genetika Tumbuhan. PAU Ilmu Hayat, Institut Pertanian Bogor. Bogor

Hayward. M. D, N. O. Boseman and Ramagesa. 1993. Plant Breeding Prospect. Chapman And Hall. 55 pp.

Henry, R. J. And P.S. Kettlewell, 1996. Cereal grain Quality. The University of Western Ontario, Jhon Wiley & Sons, INC.

Huzasry, Ahmad, Sutedjo, Senimar, Nuraini, dan Ochien. 1985. Pemuliaan Tanaman. Fakultas Pertanian. Universitas Sumatera Utara.

IAEA, 1969. Rice breeding with induced mutation. Tech. Rep.servise. Viena. 135 pp.

IBPGR-IRRI. 1980. Deseptions for Rice Oryza sativa L. IRRI. Manila. Philiphina. 4 hal.

IRRI. 1989. Introduction rice genetic. International Rice Research Institute. Philippine.

Ismachin, M. 1994. Masalah dan prospek pemuliaan dengan teknik mutas.Prosiding Simposium Pemuliaan Tanaman II.Perhimpunan Pemuliaan Tanaman Indonesia. Komisariat Jatim. Hal.14-19.

Jamsari, 1995.Keragaman Pertumbuhan dan Mutan Hasil M2 kedelai (Glaycine max L Merill) di tanah masam.Tesis Program Pascasarjana. Universitas Andalas. Padang.

Kadarusman, H. 1979. Pandangan umum tentang mutasi pada breeding. Majalah Batan. tahun 1979. Vol III. Jakarta. Hal 15-19.

Kawai, T. 1977. Flowering & ripening time plant characters to be improved by mutation breeding. Manual on Mutation Breeding.IAEA. Vienna Technology Republic series 119. pages 169-192.

Kristianto. 2005. Penampilan Fenotipe Tanaman Padi Gogo Lokal varietas Gajeboh (Oryza sativa L.). generasi M2 Hasil Iradiasi Gamma. Universitas Andalas. Skripsi.52 Hal.

Noffiyaldi. 2000. Informasi penampilan karakter tumbuh dan komponen hasil padi lokal randah lamo generasi M1 akibat mutasi induksi dengan sinar gamma. Anian. Universitas Andalas. Padang. 84 hal.

Rachmadi, M., N. Hermiati, A. Baihaki, R.Setiamihardja.1990. Variasi genetik dan heritabilitas komponen hasil dan hasil galur harapan kedelai. Zuriat 1(1):48-51.

Salisbury, F. B. dan C. W. Ross. 1995. Fisioligi Tumbuhan. Terjamahan oleh Dr. Diah R. L dan Ir. Sumaryono, MSc. Jilid III.ITB. Bandung.

Siwi, B.H. dan S Kartowinoto. 1989. Plasma Nutfah Padi dalam Padi Buku 2. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan, Bogor.

Smith dan Wood. 1991. Molecular Biology and Biotechnology. Chapman & Hall. Tokyo.

Sujiprihati, S. Hajrial Aswidinnoor, dan Alex. S, 2006. Seminar Nasional Bioteknologi dan Pemuliaan Tanaman 2006. Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian, IPB. Bogor. 28 hal.

Sutjipto, I. dan Sumarno ,G. 2000. Konsep usahatani ramah lingkungan. Hal 55-74 Dalam: A. Karim Makarim, S. Kartaatmadja, J. Sujitno,Soetjipto Ph., dan Suwarno (Eds.). Tonggak kemajuan teknologiproduksi tanaman pangan.Prosiding Simposium Penelitian Tanaman Pangan IV. Puslitbang Tanaman Pangan, Bogor

Susanto, A.A. Daradjat, dan B. Suprihatno,2004.Perkembangan padi sawah di Indonesia.Jurnal Litbang Pertanian, 22(3), 2003 Balai Penelitian Tanaman Padi. Sukamandi.Subang.

Suzuki, D.T., A.J.F. Griffiths, J.H. Miller, and R.C. Lewontin. 1993. An Introduction to Genetic Analysis. W.H. Freeman and Co. New York.

Swasti, E. Syarif. Suliansyah. 2007. Eksplorasi, identifikasi dan pemantapan koleksi plasmanutfah padi asal Sumatera Barat. Lembaga Penelitian Universitas Andalas Padang.

Tjirtosoepomo, G. 2000. Taksonomi Tumbuhan Spermatophyte. UGM Press. Yogyakarta.

Yandianto. 2003. Bercocok Tanam Padi. M2S. Bandung

Zen, S. Bahar. 2002. Parameter genetik karakter agronomigalur harapan padi sawah. Stigma10(4):325-330.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.

Comments on this article

View all comments


Copyright (c) 2018 Puteri Rizki Utami

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Published by Kopertis Wilayah X

Jalan Khatib Sulaiman Padang
Sumatera Barat
Phone: +62751705637
Fax: +62751705637
Email: bibiet@kopertis10.or.id

E ISSN 2502-0951
View My Stats